Minggu, 29 Oktober 2017




Image result for ora et labora


BERDOA DAN BEKERJA
2 TES. 3: 1-15
LATAR BELAKANG:

Surat tesalonika dituliskan oleh Paulus yang ditunjukkan kepada jemaat Tesalonika. Dalam isi suratnya yang kedua ini, Paulus memberikan  banyak pujian terhadap jemaat Tesalonika. Bagi Paulus, jemaat Tesalonika pantas mendapatkan pujian. Mengapa? Pertama : Semakin hari iman mereka semakin bertambah. Kedua : Semakin hari, kasih mereka terhadap sesama semakin bertambah.
Kalau kita membaca surat 2 Tesalonika ini dari pasal-pasal sebelumnya, maka kita dapat menemukan bahwa jemaat Tesalonika saat itu, sedang menghadapi banyak tantangan. Yaitu yang pertama : penganiayaan yang dahsyat karena iman mereka namun mereka dapat bertahan.Yang Kedua: Ajaran sesat. Ada orang-orang yang berusaha mengajarkan ajaran sesat bahkan dengan tidak sungkan-sungkan datang ke Bait Allah dan mengaku dirinya sebagai Allah. Ajaran sesat ini kedengarannya masuk akal sehingga jika jemaat Tesalonika tidak kuat, maka imannya dapat tergoncangkan.
Namun sungguh Luar biasa, jemaat Tesalonika ini dinyatakan “LULUS” dari ujian tersebut sebab mereka hidup takut akan Tuhan.

Penjelasan Konteks:

Selain memberikan pujian, Paulus juga memberikan motivasi serta beberapa nasehat kepada jemaat Tesalonika. Dalam pasal 3 :1-15P aulus menasehati dan memotivasi jemaat Tesalonika supaya mereka “Berdoa dan bekerja” (“Ora et Labora” Bhs. Latin).  Memang kalau kita melihat, pada Abad pertengahan Frasa Ora et Labora ini menjadi satu paham yang banyak digunakan oleh komunitas keagamaan bahkan sampai saat ini. Pada Abad pertengahan ini ditunjukkan untuk menentang paham monastic (Sebuah praktik keagamaan di mana seseorang menyangkali tujuan-tujuan jasmani dengan maksud agar dapat membaktikan hidupnya semata-mata dalam hal-hal rohani) Mereka mencoba memisahkan antara hal-hal yang jasmani dan Rohani. Sehingga bagi mereka, tidak boleh melakukan hal-hal jasmani, dan hanya boleh melakukan hal-hal rohani seperti berdoa, baca Kitab, dll, tidak boleh bekerja karena itu adalah hal jasmani.
Nah kalau kita menelusuri, jauh sebelum paham ini muncul Paulus juga telah menuliskan itu di dalam Kitab ini. Dia menasehati dan memotivasi jemaat Tesalonika supaya tetap berdoa dan bekerja.

A.    Tekun berdoa
Mengapa Doa  jemaat Tesalonika sangat menurut Paulus?
1)      Bagi Paulus doa sangat membantu kemajuan Injil (ay.1)
Paulus meminta kepada jemaat Tesalonika supaya tetap berdoa bagi para penginjil agar Firman Tuhan yang diberitakan memiliki kemajuan. Kemajuan yang dimaksud di sini adalah, setelah mendengar Injil banyak orang menjadi percaya kepada satu nama yang indah yaitu Yesus Kristus.

Refleksi :
Demikian juga kita, berdoa bukan hanya untuk diri sendiri tetapi kita berdoa juga untuk para penginjil, hamba-hamba Tuhan sehingga mereka memiliki keberanian dan kekuatan dalam memberitakan Injil.
2)      Doa membebaskan mereka dari para pengacau (ay. 2)
Siapakah para pengacau itu? Yaitu orang-orang yang mengajarkan ajaran sesat. Jadi dengan berdoa maka jemaat Tesalonika diberikan hikmat untuk membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar.

Aplikasi :
Bapak/I yang dikasihi Tuhan, masih banyak orang malas berdoa. Berapa orang diantara kita ketika bangun tadi pagi sudah berdoa. Mengapa banyak orang malas berdoa? Karena sibuk? Karena lupa? Karena merasa untuk apa berdoa, bukankah Tuhan Mahatahu?
Bapak/I ada 2 hal mengapa doa sangat penting:
1.      Doa membuat kita semakin intim dengan Tuhan
Doa merupakan salah satu sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Semakin kita berdoa, maka kita akan semakin dekat dengan Dia. Tetapi semakin jarang kita berdoa, maka jarak antara kita dengan Tuhan itu terasa begitu jauh. Sehingga kita menjalani hidup terasa hampa, terasa berat, tidak ada kedamaian dan ketentraman, karena kita merasa Tuhan begitu jauh.
Maka untuk menjaga relasi kita dengan Tuhan, kita perlu berdoa. Di dalam doa kita bisa mencurahkan segala isi hati kita, pergumulan-pergumulan, serta harapan-harapan kita di dalam Tuhan. Karena Tidak semua pergumulan kita bisa diceritakan atau kita  sharingkan kepada orang lain, tapi kita punya satu pribadi yang dapat kita percayai yaitu Yesus Kristus. Dan kita bisa melakukan semua itu bila kita memiliki relasi yang intim dengan Tuhan.
Bahkan sebelum kita memulai segala sesuatu kita perlu menyerahkan kepada Tuhan.
2.      Doa mengubahkan hidup kita
Dalam satu mata kuliah, salah seorang bertanya “Apakah doa dapat mengubah kehendak Allah”? Lalu masing-masing orang menyampaikan pendapatnya. Ada yang mengatakan “Ya doa dapat mengubah kehendak Allah”, lalu menunjukkan ayat-ayat Firman Tuhan yang menurutnya mendukung pendapatnya itu. Lalu ada juga yang mengatakan “Doa tidak mengubah kehendak Allah, tetapi doa mengubah kehendak manusia”. Nah sekarang, bapak/I setuju dengan pendapat yang pertama atau yang kedua?

Doa tidak dapat mengubah kehendak Allah, karena Allah tidak pernah berubah. Tetapi doa itu akan mengubahkan kehendak manusia, sehingga seturut dengan kehendak Allah. Tuhan sudah punya kehendak dan rencana terhadap manusia, tetapi terkadang manusi tidak menemukannya karena manusia hidup kehendak  diri sendiri. Oleh sebab itu kita perlu berdoa dengan iman untuk dapat menemukan kehendak dan rencana Allah yang sesungguhnya, sehingga kita mau tunduk dibawah kehendak Allah itu. Maka hasilnya adalah… segala keegoisan, hawa nafsu, keinginan daging akan kita tinggalkan sebab kita tahu bukan itu kehendak Tuhan dalam kita.  Tetapi kehendaknya adalah melakukan yang benar dihadapan Tuhan. Bahkan kita dapat membedakan mana yang baik mana yang tidak bak.
Banyak orang akhirnya kecewa setelah berdoa dengan sepenuh hati. Sebab ternyata doanya tidak dijawab oleh Allah. Mengapa demikian, karena mereka berdoa bukan untuk mencari kehendak Allah, tetapi mereka berdoa untuk memuaskan keinginan atau kehendak mereka sendiri.
Maka saya dapat menyimpulkan bahwa, Orang yang tidak berdoa akan hidup dalam keinginan daging. Tetapi mereka yang tekun berdoa mengenal kehendak dan rencana Tuhan dalam hidupnya dan mereka memberi diri tunduk dibawah otoritasnya Tuhan.

B.   Tekun bekerja
Dalam ayat 6- 15 berisi tentang Nasehat dan motivasi supaya jemaat Tesalonika tidak hanya memperhatikan kebutuhan Rohani, namun mereka juga memperhatikan kebutuhan jasmani dengan BEKERJA. Mengapa Paulus memberikan nasehat ini?

1)      Sebab ada orang-orang yang hidupnya tidak tertib yaitu mau bekerja (ayat 11)
2)      Ada orang-orang yang hanya mengharapkan bantuan dari orang lain

Oleh sebab itu, sebagai bapak Rohani Paulus sangat memperhatikan hal-hal yang demikian. Dia tidak ingin melihat ada jemaat yang hidupnya kacau, malas kerja dan tidak bertanggung jawab atas diri sendiri. Karena ternyata Paulus juga memberikan keteladan hidup bagi jemaat Tesalonika yaitu bekerja. Sebenarnya Paulus pantas mendapatkan tunjangan hidup dari jemaat, tanpa harus capek bekerja. Tetapi Paulus tidak ingin menjadi beban bagi jemaat Tesalonika, tetapi justru dia memberikan contoh yang baik yaitu Tekun Bekerja. 

Aplikasi:
Pada zaman sekarang angka pengangguran semakin meningkat. Beberapa teman saya lulusan sarjana kesulitan mencari pekerjaan apalagi di Medan. Sehingga hal ini sering kali membuat mereka menyerah dan tidak berusaha.
Kalau orang-orang ini tidak mau bekerja dan berusaha, maka mereka akan menjadi beban bagi orang lain. Jika hal ini terjadi diantara orang-orang percaya, maka kita akan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Kita hanya menyusahkan orang lain. Seolah-olah Tuhan tidak cukup tangan untuk memberkati kita, padahal kita sendiri yang tidak mau bekerja dan berusaha
Hari ini, bukan lagi saatnya untuk duduk-duduk menghabiskan waktu pada hal yang sia-sia. Tetapi ini adalah saatnya manusia saling berlomba untuk meraih sebuah kesuksesan. Tetapi Paulus juga menjelaskan etos kerja yang benar menurut Kehendak Allah.

Bagaiman etos kerja yang benar menurut Paulus?
1)      Jangan Lalai Bekerja (Paulus tidak lalai bekerja) ay. 7
2)      Ikuti teladan yang baik
3)      Bertanggung jawab pada pekerjaan dan pada diri sendiri (ay. 10)
4)      Lakukanlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan
Apapun yang kamu lakukan, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kol. 3:23)

Kesimpulan:

Bapak/I yang dikasihi Tuhan dari pelajaran Firman Tuhan pada hari ini kita dapat menyimpulkan bahwa Kebutuhan rohani sangat penting, tetapi kita juga tidak dapat mengabaikan kebutuhan Jasmani. Kebutuhan Rohani dan kebutuhan jasmani harus seimbang.
Namun kita melihat, Beberapa pemahaman yang keliru mengenai praktek iman yang masih terjadi dalam kehidupan orang-orang percaya
1)      Berpikir bahwa kita cukup berdoa dan beriman, percayalah Tuhan pasti akan menjawab doa-doa kita. Tapi orang-orang ini malas bekerja, tidak mau berusakan. Tidak ada tindakan dari iman mereka. Pertanyaanya “apakah mereka bisa mendapatkan apa yang mereka minta? Tidak! Karena Tuhan tidak menurunkan hujan uang dari langit.
2)      Kita harus bekerja keras, ndak perlu berdoa. Lagian kita berdoa tapi Tuhan tidak menjawab doa-doa kita. Tanpa kita berusaha sendiri kita tidak akan mendapatkannya.
3)      Ada orang-orang yang memisahkan hal-hal rohani dan hal-hal jasmani. Jadi menurutnya hal-hal Rohani itu adalah seperti memuji Tuhan, berdoa, baca Alkitab, dengar FT, dll. Sedangkan hal-hal duniawi adalah pekerjaan sehari-hari seperti pergi ke kebun, pergi ke kantor, , nyapu rumah, jemput anak dari sekolah, memasak, cuci baju, bagi orang-orang ini itu adalah hal duawi. Lalu mereka mulai memilah-milah hal jasmani dan hal Rohani.

Bapak/I yang dikasihi Tuhan, jika kita masih memiliki pemahaman yang seperti ini, maka kita sudah keliru dalam memahami kehidupan orang percaya sesungguhnya. Sesungguhnya Hal-hal Rohani dan hal-hal jasmani adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan. Tetapi kita juga tidak benar bila kita memiliki pemahaman bahwa perkerjaan sehari-hari adalah hal duniawi. Karena yang dimaksud dengan hal duniawi adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran Firman Allah. Namun dalam FirmanNya Tuhan pun mengajarkan kita bekerja untuk memenuhi kebutuhan jasmani, tapi pekerjaan yang kita lakukan haruslah sesuai dengan kehendak Allah.

Jangan sampai kita bekerja hanya untuk mencari  uang sebanyak-banyaknya sehingga kita tidak punya waktu untuk berdoa. Atau sebaliknya kita hanya menghabiskan waktu berdoa tanpa bekerja dan berusaha, karena kita percaya bahwa Kristus akan mencukupi segala yang kita perlukan. Tuhan ingin kita berdoa dan bekerja. Sebelum memulai segala sesuatu, serahkanlah itu kepada Tuhan sehingga Tuhan memberkati segala pekerjaan dan usaha kita. Tapi orang yang tidak berdoa dan hanya bekerja, tidak akan bisa menikmati berkat-berkat Tuhan melalui pekerjaannya. AMIN!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERDOA DAN BEKERJA 2 TES. 3: 1-15 LATAR BELAKANG: Surat tesalonika dituliskan oleh Paulus yang ditunjukkan kepada jemaat Tesa...